Skip to main content

Antologi Rasa

Author : Ika Natassa
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama
Pages : 344 pages

Sampai saat ini, Sudah ada 8 novel yang berhasil ditulis kak Ika, diantaranya ; A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Antologi Rasa, Twivortiare, Twivortiare 2, Underground, Critical Eleven, Architecture of Love. Antologi Rasa adalah novel kedua karya kak Ika Natassa yang aku baca. Kak Ika berhasil bikin aku jatuh cinta lagi sama karyanya setelah Critical Eleven (Novel pertamanya yang aku baca). Sebenernya novel ini terbit di tahun 2011. Cuma aku baru baca sekitar awal tahun ini, gapapa lah ya, yang penting aku jadi salah satu dari sekian banyak pembacanya. 

Antologi Rasa bercerita tentang kisah persahabatan 4 orang Banker yaitu Keara, Harris, Ruly dan Denise yang diam-diam saling mencintai. Yang bikin novel ini berbeda dari kisah cinta bersegi biasa adalah gaya khas penulisan kak Ika yang bikin betah saat membacanya. Kisah mereka emang keren sih!

Antologi Rasa ini diceritakan berdasarkan pemikiran tiga orang tokoh. Keara, Harris dan Ruly. Aku enjoy banget membaca percakapan antara Keara dan Harris di awal cerita. Harris yang mati matian mencintai Keara secara diam-diam tapi Keara gak pernah mengganggap Harris lebih dari sekedar sahabatnya, ya karena Keara juga mati-matian mencintai Ruly. Dan lagi, Ruly juga gak menyadari perasaan Keara karena dia begitu mencintai Denise (sahabatnya sejak SMA yang juga teman Harris dan Keara). Rumit. 

Mengapa cinta harus serumit ini sih?

Denise : Aku bahagia dengan persahabatan kita, Ruly, Keara, dan Harris.
Ruly : Aku akan selalu memimpikanmu untuk menjadi istriku, Denise.
Keara : Gue musti apa untuk mendapatkan cinta lo, Ruly?
Harris : Gue akan ngelakuin apa aja buat lo, Keara, asal lo jadi milik gue.

Ini merupakan penggalan kalimat dari masing-masing tokoh, keliatan kan betapa rumitnya kisah cinta mereka. 

Harris
Suka banget setiap kali baca bab nya Harris. Ngakak setiap kali dia bilang “Keara gue atau Cinta gue” ke Keara dalam hati. Dari ratusan perempuan yang udah jadi korbannya Harris, Keara adalah satu satunya perempuan yang bikin penggemar F1 ini berhenti cari mangsa (perempuan) lain. Tapi apa daya, Keara malah jadi sahabat terdekatnya. Kalo kata Harris “Gue udah terjebak di friend zone”.

Keara
Perempuan dengan sejuta pesona, siapa yang gamau jadi cewek satu ini? cewek yang ga pernah mikir dua kali saat ngeluarin uang demi apapun yang dia mau. Seorang party girl yang punya sisi baik juga dalam dirinya. She is a generous woman yang suka menyisihkan uang kepada orang yang membutuhkan. Dia smart tapi juga sinting, kalo kata Ruly, Keara ini versi perempuannya Harris.

Ruly
Ruly bukan tipe laki laki yang disukai Keara biasanya. Cowok yang menurut Keara paling alim dari semua cowok yang pernah dia kenal. Orang baik-baik, simple, dan hemat bicara. Cinta mati sama Denise padahal Denise udah punya rumah tangga sendiri. Walaupun begitu, Ruly tetep aja melihat ke arah Denise, padahal ada Keara yang gak pernah berhenti mengaguminya. 

Well, mereka semua terjebak dengan perasaan mereka masing-masing karena terus mencintai dalam diam, dan sometimes mereka juga merasa menderita.

Cara kak Ika mendongeng dengan alur maju-mundur, hal-hal glamour yang bertebaran, background tokoh-tokohnya yang udah perfect, tajir pula dan bahasa Inggris slang nya yang menjadikan novel ini jadi favorit banget. Ya karena sejujurnya, aku kurang suka aja saat baca cerita dengan kisah cinta cowok tajir ketemu cewek miskin, Hehehe. Maksudnya ya karena hidup di dunia udah susah, biarkan lah penulis memanjakan kita dengan para tokoh yang high class.

Untuk yang belum baca karya karya nya ka Ika, selamat membaca ! 😊




Comments

Popular posts from this blog

Never Judge a Book by Its Movie

Kalo kita suka baca novel, kita pasti punya keinginan novel favorit kita dikemas dalam bentuk visual. Sayangnya, gak semua film adaptasi sukses bikin pembaca suka dengan hasilnya. Sebagai seorang penggemar novel dan juga film, aku lebih suka membaca novel nya lalu menonton film nya. Kita tau, banyak sekali film yang diambil dari adaptasi sebuah novel. Hal ini menimbulkan banyak nya komentar bahwa “film tidak sebagus novelnya”. Aku pun sempat merasakan hal seperti itu. Menjudge sebuah film adaptasi novel karena tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan. Tapi kemudian, aku menyadari bahwa film dan novel itu adalah dua hal yang berbeda. Film adalah sesuatu yang kita nikmati secara visual, sedangkan novel kita nikmati dalam bentuk tekstual. Kita sering merasa bahwa film adaptasi novel bisa merusak imajinasi kita saat membaca novel. Tapi apakah hal itu jadi membuat kita mencaci maki film nya? Aku rasa itu gak fair . Pada dasarnya film yang diadaptasi dari novel akan membuat banyak...